12 April 2009

Tabrakan

Modalku cuma sepuluh ribu tuk memecah malam itu
Sandal jepit celana levis dan jaket biru
Alat cukur dan Nokia zaman dulu kutaruh di saku
Dompet di celana dan kumulai perjalanan seru

Force One rombengan oversize seratusan
Kupacu perlahan di celah gang yang tenang
Hatiku bimbang knalpot kekencengan
Ini kan daerah preman

Sampai di simpang tiga lampuku belum nyala
Ku belok kiri ke jalan besar yang sepi
Kutancap gas langsung full tenaga
Aduh Robbi..Revo biru menghalangi

Aaawww....Jerit wanita singkat dan ngeri
Prakkkk....Motor hancur parah sekali

Seketika aku bangun dan berdiri
Hampiri gadis yang kutabrak tadi
Baru tiga langkah kuberlari
Tubuhku nyeri sakit sekali

Gedubrakk...aku jatuh lagi

Ku merayap ke tepi jalan
Disaksikan warga yang berdatangan
Segelas air mereka suguhkan
Hanya "nyebut" yang mereka ucapkan

Sakit aku merintih
Jantung berdegup kencang sekali
Gadis itu berhenti merintih
Bukan main panik sekali
Kufikir dia mati

Aduh gila polisinya cepat juga
Baru datang minta SIM dan STNK
Motorku juga disita
Ku diserbu seribu tanya

Si gadis sudah dibawa ke rumah sakit
Tinggal aku terkapar di pinggir parit
Pelan pelan kaki kupijit
Sialan, masih terasa sakit

Aku berjalan ke mobil patroli
Sambil mengeluh "aduh nasib"
Duduk bersama Force One tak berbody
Dalam resah dibawa ke Puskib

Dokter sialan ga punya lemburan
Pasien datang harus nunggu semalaman
Ga mau aku nunggu kelamaan
Kabur saja aku pincang pincang

Sudah jam setengah dua untung ojek masih ada
Kusewa yang muda minta diantarkan ke Purwa
Ketemu keluarga yang nunggu sudah lama
Menyambutku dengan wajah yang murka

Sambil negosiasi kunikmati caci maki
Dari si bapak yang anaknya kutabrak tadi
Baru kutahu nama anaknya Heny
Aduh namanya cantik sekali

Akhirnya semua sepakat
Kuganti semua yang kurusak
Modalku sepuluh ribu perak
Bulan depan dompet pasti sekarat

(28-12-2007 aku dan Ares motorku, pertama kalinya tabrakan)
Posted on by Gedel in