06 Mei 2009

Cuci Mata di Rumah Tetangga

Malam sudah gelap dan pekat
Ketiga jarum sudah kompak menunjuk jam dua belas tepat
Aku pun berjingkat dalam senyap
Sangat hati hati aku melangkah dengan jari
Kujaga agar tetap benar benar sepi

Satu langkah....
Ku tengok kanan kiri

Dua langkah....
Terus ngecek situasi

Tiga langkah....
Krakk..ranting sialan keinjak kaki
Untung ngga' ada yang ronda malam ini

Sebentar lagi aku tiba disana
Rumah sederhana yang ada anak gadisnya
Cantik, putih, mulus dan masih SMA
Aku tahu kamarnya dimana
Dan biasanya gordennya terbuka

Akhirnya aku tiba juga
Di depan kamarnya kuberdiri dekat jendela
Ngintip leluasa dengan rasa bahagia
Inikah surga dunia?

Kulihat dia tidur dengan lelap
Keringat di jidat dan liur ngga' di elap
Jadi kurang selera kumenatap
Untung ada hiburan yang mantap
Roknya tersingkap saat dia bergerak
Aduh bibirku reflek langsung mangap
Liurku meluap dan otakku konak
Jantung berdebar kakiku gemetar

Gedubrak..
akhirnya lututku ga kuat nahan berat
Aku jatuh tengkurap

Aku lari secepat kilat
Masuk rumah kukunci rapat rapat
naik ke kasur dan bersiap untuk tidur
Sebelum tidur tak lupa aku berdoa

"Semoga besok jendelanya yang terbuka,
Amiin"